Panduan Lengkap! Sunnah Saat Masuk dan Keluar Kota Makkah
Sunnah-Sunnah Saat Masuk dan Keluar Kota Makkah: Panduan Lengkap bagi Jamaah Haji dan Umrah
Masuk dan Keluar Kota Makkah: Apa Saja Sunnahnya?
Kota Makkah adalah tanah suci yang memiliki banyak keutamaan. Sebagai bentuk penghormatan, ada beberapa sunnah yang dianjurkan bagi jamaah haji dan umrah ketika memasuki dan meninggalkan kota ini. Beberapa di antaranya adalah mengikuti jalur yang digunakan oleh Rasulullah ﷺ serta mempersiapkan diri dengan mandi sebelum masuk ke Makkah. Lantas, apa saja dalil yang mendukung sunnah ini? Simak penjelasan lengkapnya!
Sunnah Saat Memasuki Kota Makkah
1. Memasuki Makkah dari Jalur Atas dan Keluar dari Jalur Bawah
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha, disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ ketika tiba di Makkah, beliau masuk dari jalur atas dan keluar dari jalur bawah:
Hadits #745:
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: { أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ لَمَّا جَاءَ إِلَى مَكَّةَ دَخَلَهَا مِنْ أَعْلَاهَا، وَخَرَجَ مِنْ أَسْفَلِهَا } مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
“Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa ketika Nabi ﷺ datang ke Makkah, beliau masuk dari jalan atasnya dan keluar dari jalan bawahnya.” (HR. Bukhari, no. 1577 dan Muslim, no. 1258)
Para ulama berbeda pendapat mengenai apakah tindakan Rasulullah ﷺ ini merupakan sunnah yang dianjurkan atau sekadar kebiasaan perjalanan beliau. Imam Nawawi dari madzhab Syafi’i berpendapat bahwa ini adalah sunnah, sementara sebagian ulama Syafi’iyyah lainnya menganggap bahwa hal ini bukanlah sunnah yang wajib diikuti, melainkan sekadar kebiasaan Nabi ﷺ.
Namun, bagi para jamaah haji dan umrah, mengikuti jejak Rasulullah ﷺ tentu memiliki nilai tersendiri dalam meneladani sunnah beliau.
2. Mandi Sebelum Memasuki Makkah
Selain mengikuti jalur masuk dan keluar Makkah, sunnah lain yang dianjurkan adalah mandi sebelum memasuki kota suci ini. Hal ini berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma:
Hadits #746:
وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: { أَنَّهُ كَانَ لَا يَقْدُمُ مَكَّةَ إِلَّا بَاتَ بِذِي طُوَى حَتَّى يُصْبِحَ وَيَغْتَسِلَ، وَيَذْكُرُ ذَلِكَ عِنْدَ النَّبِيِّ ﷺ } مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia datang ke Makkah kecuali sebelum bermalam di Dzu Thuwa hingga pagi dan mandi. Ia menyebut hal itu dari Nabi ﷺ.” (HR. Bukhari, no. 1573 dan Muslim, no. 1259)
Menurut Ibnul Mundzir, terdapat ijma’ (kesepakatan ulama) yang menyatakan bahwa disunnahkan bagi seseorang yang hendak memasuki Makkah untuk mandi terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri sebelum memasuki tanah suci serta sebagai bentuk persiapan dalam menjalankan ibadah.
3. Menghindari Maksiat Saat Memasuki Makkah
Makkah bukan hanya sekadar kota biasa, tetapi tanah haram yang memiliki aturan-aturan khusus. Saat memasukinya, setiap jamaah diingatkan untuk lebih menjaga lisannya, menghindari perkataan yang sia-sia, dan lebih banyak berzikir serta berdoa.
Allah ﷻ berfirman:
“Dan barang siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kezaliman secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih.” (QS. Al-Hajj: 25)
Oleh karena itu, jamaah haji dan umrah hendaknya senantiasa memperbanyak doa dan amal saleh, serta menghindari segala bentuk pelanggaran syariat.
Sunnah Saat Keluar dari Kota Makkah
Sebagaimana masuknya, keluar dari Kota Makkah pun memiliki beberapa adab yang dianjurkan dalam Islam:
Mengikuti jalur yang berbeda dari jalur masuk sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ.
Meninggalkan kota Makkah dengan penuh rasa syukur atas nikmat dapat beribadah di tanah suci.
Berdoa agar dapat kembali lagi ke Makkah di lain waktu untuk menunaikan ibadah haji atau umrah kembali.
Tidak membawa keluar sesuatu yang dilarang, seperti bebatuan atau tanah dari sekitar Ka’bah yang tidak memiliki dalil kuat untuk diambil sebagai oleh-oleh.
Memasuki dan keluar dari Kota Makkah bukanlah sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual. Sunnah-sunnah yang diajarkan Rasulullah ﷺ mengandung banyak hikmah, baik dalam aspek kebersihan, penghormatan terhadap tanah suci, maupun upaya mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.
Bagi setiap jamaah haji dan umrah, hendaknya memperhatikan adab-adab ini agar perjalanan ibadahnya semakin berkah dan diterima oleh Allah ﷻ. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk mengunjungi Kota Makkah dan menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya. Aamiin.
Posting Komentar